PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Berdasarkan Indonesia Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study,
Pertamina memiliki keunggulan dalam mengembangkan budaya perusahaan berbasis
pengetahuan, inovasi atau menghasilkan produk/jasa/solusi berbasis pengetahuan,
memaksimalkan modal intelektual perusahaan, dan knowledge sharing atau
menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan secara kolaboratif.
Budaya berbasis pengetahuan pada Pertamina berdasarkan visi-misi
perusahaan, yaitu ‘Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia’. Untuk
mengembangkan energi selain minyak dan gas Pertamina harus memiliki pengetahuan
terlebih dahulu mengenai energi lain seperti energi panas bumi, Coal Bed
Methane (CBM), sehingga Knowledge Management memainkan peran penting. Knowledge
Management pertama kali diterapkan Pertamina pada tahun 2008 yang dikelola oleh
Tim Knowledge Management Pertamina (KOMET). Dengan bertumpu pada empat komponen
yang berperan dalam strategi perubahan, yaitu pedoman, infrastruktur, people
dan kepemimpinan.
Pertamina menciptakan sistem pengelolaan program inovasi melalui
kegiatan Continuous Improvement Program (CIP) dengan menerapkan prinsip (DELTA)
Delapan Langkah Tujuh Alat dan PDCA (Plan-Do-Check-Action). Pengelolaan CIP
dilakukan oleh person in charge (PIC) dengan kegiatannya yang terdiri dari
pelatihan CIP, rencana pelaksanaan Forum Presentasi, hingga pelaksanaan audit
CIP. Pada setiap tahunnya Pertamina mengadakan Forum Inovasi sebagai puncak
pelaksaan forum prestasi CIP di seluruh UNIT/Region/Anak Perusahaan.
Pertamina mendefinisikan modal intelektual dalam tiga kategori, yaitu
pertama,
- Human Capital dengan melakukan evaluasi dan monitoring memalui Talent
pool serta diskusi melalui Community of Practice (CoP).
- Enterprise
Capital melalui Sistem Tata Kerja (STK), sistem manajemen, HAKI dan pengelolaan
asset pengetahuan.
- Customer Capital, setiap tahunnya Pertamina
menyelenggarakan customer loyalty dan customer satisfaction survey.Dengan
adanya modal intelektual Pertamina mampu meningkatkan bisnisnya pada energi
panas bumi, mengakuisisi beberapa blok di dalam negeri, dan bermain di Coal Bed
Methane (CBM).
Selain itu Pertamina memfasilitasi sharing knowledge melalui aktivitas
yang diselenggarakan oleh KOMET yang terbagi menjadi aktivitas online dan
offline. Untuk kegiatan offline dapat berupa forum atau media. Sedangkan untuk
online dengan sistem informasi terintegrasi yang bernama Portal KOMET.
Komitmen Manajemen Puncak dan seluruh Pekerja dalam melaksanakan budaya berbagi pengetahuan ini juga telah diakui keberhasilannya secara Nasional dan Internasional. Pertamina memperoleh predikat Indoneian MAKE Winner 2013 dan Special Recognition for Admirable Knowledge Leadership dalam ajang 2013 Indonesian Make Study Award. Hal ini membuat Pertamina juga memperoleh Asian MAKE Winner yang diselenggarakan di Seoul-Korea Selatan. Sebanyak 1.109 risalah inovasi yang dihasilkan pada tahun 2013 berhasil membukukan value creation sebesar Rp2,67 triliun yang mendukung pencapaian keuntungan Perusahaan yang telah ditargetkan.
Komponet Technology
1. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware ini adalah perangkat komputer yang digunakan oleh seorang
operator atau brainware. Hardware terdiri dari:
Processor
Memory card
Peripheral (input dan output device)
Kabel data
2. Perangkat Lunak (Software)
Software adalah media
yang menjembatani antara hardware dan brainware (operator). Software ini dapat
membantu mengoptimalkan fungsi harware dengan menerjemahkan berbagai instruksi
yang diberikan oleh operator.
Software dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
A. Software Sistem
Software sistem atau
kita kenal dengan operating system (OS). Dengan adanya OS maka hardware bisa
menjalankan software aplikasi untuk digunakan oleh user atau operator.
Beberapa OS yang populer diantaranya:
Windows
Linux
Ios
B. Software Aplikasi
Ini merupakan aplikasi
pendukung yang berada pada OS untuk memaksimalkan kinerja komputer. Beberapa
Software aplikasi yang cukup populer diantaranya:
Micfosoft Axapta
ORACLE ERP
3. Infoware
Ini adalah suatu dokumentasi dari sebuah informasi atau data.
4. Fireware
Ini merupkan media tempat penyimpanan yang permanen. Fungsinya adalah
sebagai tempat untuk menyimpan berbagai data yang ada di sebuah komputer.
5. Brainware (user)
Brainware adalah komponen paling penting dari teknologi informasi. Tanpa
adanya Brainware maka komputer kita tidak akan bisa beroperasi karena
sebenarnya fungsi komputer itu adalah alat penunjang kebutuhan seorang user.
Karakteristik
SIM
Peran Knowledge
Work System
Menjaga organisasi tetap
up to date dalam pengetahuan sesuai dengan perkembangan dunia luar.
Bertindak sebagai
konsultan internal dalam areanya baik untuk perubahan maupun peluang.
Bertindak sebagai change
agents melakukan evaluasi inisialisasi mengusulkan proyek perubahan.
Element-Element
Fisik
1.
Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi. merupakan sistem yang
ada secara fisik, sehingga setiap makhluk dapat melihatnya
: Sistem Komputer,
Sistem Akuntansi,
Sistem Produksi,
Software pendukung
dan Tempat kerja
Kelebihan Knowledge Worsk System
1. Diperlukan keterampilan bagi para pemimpin, baik
untuk proyek-proye internal maupun eksternal Cara kerja organisasi,
keterampilan yang kuat sebagai pemimpin tim atau fasilitator tim
2. .Menyediakan
produk yang berkualitas tinggi
Produk dari
PERTAMINA sudah memiliki pengakuan dari dunia internasional. Diantaranya produk
oli dari PERTAMINA yang sudah memiliki sertifikat ISO.
3.Memiliki
pelayanan yang baik Untuk pelayanan, sudah dapat mendistribusikan produknya ke
seluruh penjuru Indonesia bahkan sampai ke daerah-daerah terpencil.
4. Sumber
daya manusia yang handal SDM di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-orang
yang sudah profesional di bidangnya. Memiliki kemampuan dan pengalaman yang
sudah teruji. Selain itu pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan dunia
bisnis banyak diikuti oleh para karyawan, yang dapat meningkatkan ilmu
pengetahuan dan kemampuannya.
-
· Kelemahan
internal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1.Masalah
birokrasi yang menghambat kinerja
Birokrasi
yang terlalu rumit menghambat proses pengambilan keputusan karena terlalu
banyak waktu yang terbuang untuk menjalankan suatu keputusan.
2.
Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan
Sumber daya
manusia di PT. PERTAMINA banyak yang penempatan dan penggunaannya tidak maksimal
sehingga menggurangi efektifitas dan efisiensi perusahaan.
3. Jumlah
armada yang kurang
Peningkatan
permintaan pasar yang membutuhkan arus distribusi barang yang tinggi dapat
terhambat dengan kurangnya jumlah armada pengangkut barang yang ada sekarang
ini.
4.
Ketergantungan pasokan pada satu pemasok, sehingga apabila terjadi
keterlambatan pasokan produk akan mengganggu operasional perusahaan.
5.
Ketergantungan pasokan pada satu pemasok, sehingga apabila terjadi
keterlambatan pasokan produk akan mengganggu operasional perusahaan.
6. Pada
saat Perusahaan mulai berkembang mengalami kekurangan modal kerja, sehingga
tidak dapat melaksanakan sistem Iron Stock (Persediaan Minimum).
7. Hasil
produksi mengakibatkan limbah yang sangat merugikan bagi masyarakat sekitar.
8. Masih
minimnya alat-alat produksi sehingga hasil bahan mentah masih harus diolah
kembali ke luar negeri untuk menjadi minyak matang.